SBY Makin Berkibar, Elektabilitas Mega Mentok
Jakarta - Tingkat keterpilihan (elektabilitas) capres Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) makin jauh mengungguli capres PDIP Megawati Soekarnoputri. Elektabilitas Megawati bahkan tak dapat bergerak naik lagi alias mentok.
Demikian hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Nasional (LSN) yang diterima detikcom, Rabu (25/3/2009). Survei dilakukan pada 5 - 15 Maret 2009 di 33 provinsi seluruh Indonesia.
Survei melibatkan 1.230 responden yang diambil secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Responden ditanyai siapa presiden yang akan dipilih jika pilpres diadakan saat ini. Sebanyak 41,1 persen publik mengaku akan memilih SBY, sementara Megawati hanya mendapatkan simpati sebesar 15,3 persen .
Digambarkan, jika elektabilitas SBY naik dibanding survei LSN pada Desember 2008 lalu yang sebesar 32 persen, maka elektabilitas Megawati mentok. Tingkat keterpilihan Megawati sejak survei bulan September tahun lalu selalu stagnan di kisaran 15 - 20 persen saja.
"Meskipun hingga kini Megawati masih menjadi rival serius SBY, namun peluang Mega untuk untuk mengalahkan SBY tampaknya semakin mustahil," kata Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry.
Ditambahkan Umar, upaya Megawati untuk mengejar popularitas SBY tampaknya juga makin berat.
Sementara itu, capres Blok Perubahan Rizal Ramli yang dalam survei terdahulu tidak dapat masuk sepuluh besar, kini menembus enam besar. Sebanyak 3,2 persen responden mengaku akan memilih Rizal jika pemilu digelar sekarang.
Posisi Rizal ini lebih lumayan dibandingkan capres Partai Hanura Wiranto (22 persen). Namun, dia belum dapat mengalahkan Prabowo Subianto di urutan ketiga (10,2 persen), Sri Sultan Hamengkubuwono X di urutan keempat (5,8 persen), dan M Jusuf Kalla di urutan kelima (3,3 persen).
Nah, LSN memprediksikan, justru capres-capres alternatif inilah yang dapat menggoyang ketangguhan SBY. Namun capres yang berpeluang besar tersebut, kata LSN, adalah capres yang bena-benar punya visi perubahan yang tegas dan inspiring.
"Meskipun tingkat elektabilitas capres alternatif seperti Prabowo, Rizal Ramli dan Sri Sultan HB X hingga saat ini belum menggembirakan, bukan berarti peluang mereka untuk mengalahkan SBY sudah tertutup. Dibandingkan Megawati, peluang capres alternatif untuk mengalahkan SBY justru makin terbuka," jelas Umar.
Karena itu, paparnya, jika para capres alternatif itu dapat secepatnya terkonsolidasi dan menemukan isu bersama (common issue) yang dahsyat, sangat mungkin mereka menjadi penantang serius buat SBY. Apalagi jika kondisi ekonomi terus memburuk, PHK terjadi di mana-mana, dan harga kebutuhan pokok melambung.
"Bukan tidak mungkin capres alternatif mengalahkan SBY," pungkasnya.
Berikut hasil survei LSN selengkapnya: