Deklarasi Kampanye Damai Diawali Kurang "Damai"
JAKARTA, KOMPAS.com — Namanya Deklarasi Kampanye Damai. Tapi, euforia kampanye dalam bentuk rapat umum ternyata sulit terbendung, malah terkesan kurang damai.
Lihat saja, pada saat penandatanganan deklarasi kampanye damai yang dilakukan oleh pimpinan parpol di atas panggung di Hall D2 kompleks Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta, siang ini (Senin, 16/3), massa berbagai partai yang hadir dalam deklarasi ini merangsek ke atas panggung sambil mengibar-ngibarkan bendera partai dan meneriakkan yel-yelnya.
Melihat suasana itu, pembawa acara berkali-kali meminta orang-orang yang naik ke atas panggung untuk turun. Namun, justru tambah banyak massa yang naik ke atas panggung, bahkan sempat mengambil alih mikrofon. "Mari kita wujudkan kampanye yang santun dan damai. Kami minta pemimpin partai untuk mengatur anggotanya di tempatnya masing-masing," ujar si pembawa acara.
Akan tetapi, imbauannya tak diperhatikan dan pemimpin parpol seakan tak berdaya mengatur massanya. Massa makin ramai karena saling berteriak dan bernyanyi kencang. Hingga kemudian si pembawa acara meminta seseorang bernama Gatot untuk mengamankan panggung.
Sayangnya, situasi ini sepertinya tidak diperkirakan sebelumnya oleh panitia penyelenggara. Buktinya, tak ada satu pun aparat kepolisian yang berjaga di dalam ruangan tersebut. Alhasil, hanya sejumlah satgas keamanan KPU yang berseragam biru-biru yang menggusur massa dari atas panggung. Barulah setelah insiden itu berakhir, sejumlah personel polisi terlihat di dalam ruangan.
Setelah beberapa satgas mengamankan panggung, situasi di bawah panggung menjadi ramai. Para kader dan simpatisan partai ini masih berteriak-teriak di bawah panggung. Hingga berita ini diturunkan, situasi masih ramai dan agenda sambutan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjadi tertunda.
Semoga dengan dilaksanakannya deklarasi kampanye damai ini, kampanye akan benar-benar damai. Mungkin saja hari ini mereka masih terbawa emosi untuk melakukan hal-hal yang tidak membuat damai, tetapi kita semua berharap bahwa pesta demokrasi Indonesia akan berjalan lancar, membawa hasil yang baik, melahirkan pemimpin yang dapat membangun indonesia, bukan hanya sebuah ajang pesta menghamburkan uang negara tanpa membawa perubahan yang lebih baik untuk indonesia. Mari kita sukseskan pemilu indonesia.... semangat....