Kuno Sekali, Pemilu 2015 Masih Coblos Pake Paku, Mengapa ?
IDPEMILU.com Kita pasti bertanya-tanya "Sudah tahun 2015, sudah jaman digital, mengapa pemilihan umum masih saja pake cara tradisional, masih coblos paku. Apa tidak ada cara lain yang lebih efektif. Pasti banyak sekali pertanyaan dalam benak kita semua mengapa cara sederhana ini masih saja digunakan.
Pertanyaan tersebut ternyata bukan hanya dari kita saja. Bahkan, delegasi asing pada program Election Visit Program dari Korea, Won Jung. juga mengajukan pertanyaan.
"Saya
lihat di TPS kalian menggunakan paku untuk memilih calon. Kenapa masih
memakai paku?" ujar Won Jung saat penutupan Election Visit Program di
Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2015) malam.
Dia
bercerita masyarakat Korea pasti akan tersinggung jika melihat ada paku
di kotak suara. Bagi mereka, itu sangat menyakitkan hati.
Sehingga,
dia pun mengaku kaget melihat paku malah digunakan dalam pemilu di
Indonesia. "Tapi di sini sungguh mengagetkan, paku itu ada dan dipakai,"
ujar dia.
Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay pun menjawab
pertanyaan itu. Pada pemilu tahun 2004, sebenarnya Indonesia sudah tidak
lagi menggunakan sistem coblos. Cara memilih sudah diganti dengan cara
memcontreng.
Namun, kata Hadar, pada saat itu tingkat suara
tidak sah justru tinggi. Karena ada beberapa pemilih yang mencontreng
tidak sesuai aturan dan membuat suara tidak sah.
Hadar mengatakan, hal itu membuat suara yang seharusnya masuk sebagai dukungan bagi para kandidat jadi terbuang sia-sia.
"Makanya kami kembali ke cara awal dengan menggunakan paku. Terbukti efektif mengurangi jumlah suara yang tidak sah," ujar dia.
Hadar mengatakan di dunia ini hanya tinggal dua negara yang menggunakan paku saat pemilu, yaitu Kamboja dan Indonesia.
Meski kuno, Hadar mengatakan, menggunakan paku terhitung masih efektif untuk diterapkan di Indonesia.